Senin, 19 Mei 2008

Ragam Tradisi Padusan di Jawa Tengah

Solo, Oki Setiana Dewi. Masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah, memiliki beragam tradisi yang hadir menjelang Ramadlan tiba. Mulai dari Ruwahan, Nyadran, dan Padusan. Nama terakhir yang disebut, sebagian orang mempunyai anggapan bahwa sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan perlu mensucikan diri, orang Jawa menyebutnya dengan padusan yaitu mandi di pemandian tersebut di atas agar puasanya dapat lancar. Tradisi tersebut biasanya dilakukan satu sampai tiga hari menjelang Bulan Puasa.

Di Boyolali misalnya, Tradisi padusan akan digelar selama dua hari (7/7) yakni, Ahad-Senin (7-8/7). Kegiatan tersebut akan dipusatkan di Umbul Pengging dan Umbul Tlatar.

Ragam Tradisi Padusan di Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ragam Tradisi Padusan di Jawa Tengah (Sumber Gambar : Nu Online)


Ragam Tradisi Padusan di Jawa Tengah

Total pengunjung pada padusan tahun ini diharapkan mencapai 19.000 orang, ungkap Kabid Kebudayaan Disbudpar, Sutrisno.

Oki Setiana Dewi

Dia menambahkan kegiatan tradisi padusan di Pengging akan diawali dengan acara kirab budaya. Kirab dilakukan dengan berjalan kaki dari halaman Masjid Cipto Mulyo Pengging menuju lokasi Umbul Tirtomulyo Pengging.

Kirab akan diramaikan penampilan marching band, tari gambyong dan tari tradisonal rakyat Cepogo, terangnya.

Sementara itu, di Klaten acara padusan ini juga tidak kalah seru, Upacara tradisional padusan diadakan di obyek wisata Pemandian Jolotundo, Sumber Air Ingas, Ponggok, Lumban Tirto dan Tirto Mulyono sehari sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dihadiri beribu ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.

Oki Setiana Dewi

Sedangkan masyarakat Magelang, meramaikan momentum ini dengan acara Padusan Bajong Banyu. Seperti yang diadakan oleh warga Dusun Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan. Warga membasuh wajahnya dengan air dalam padasan. Tak hanya membasuh wajah, mereka pun mendapatkan air yang sudah dibungkus dengan plastik kecil.

Acara pun berlanjut dengan saling guyur, serang, dan saling membasahi satu sama lain. Antusias warga begitu terlihat ketika mereka saling mencari mangsa untuk diguyur. Meski tubuh basah, keceriaan tampak mewarnai wajah mereka. Tradisi Bojong Banyu ini kemudian dilanjutkan dengan acara bersih makam dan pentas jatilan.

Acara ini, selain untuk menambah kerukunan, juga memotivasi warga untuk melakukan puasa dengan ikhlas, terang Gepeng Nugraha, Koordinator acara, Ahad (7/7).

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/45686/ragam-tradisi-padusan-di-jawa-tengah

Oki Setiana Dewi

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock