Kamis, 19 Mei 2011

Majalah Risalah Edisi Terbaru: Puasa dan Berlebaran Cara NU

Nahdlatul Ulama (NU) telah meng-ikhbar-kan 1 Ramadhan jatuh pada Senin, 6 Juni 2016. Hal ini berdasarkan keputusan dan ketetapan yang dilakukan oleh pemerintah melalui sidang itsbat pada Ahad (5/6) malam. Ketetapan ini berdasarkan pada pengamatan Hilal di 93 titik yang disebar oleh Kemenag dengan menggandeng LAPAN, Lembaga Falakiyah PBNU, dan lain-lain.

Nahdlatul Ulama tetap berpegang teguh pada metode rukyatul hilal sebagai instrumen penetapan awal bulan hijriah, termasuk Ramadhan dan Syawal. Langkah ini sama sekali tidak menafikan metode Hisab, karena metode perhitungan secara matematis ini perlu dibuktikan secara empiris.

Majalah Risalah Edisi Terbaru: Puasa dan Berlebaran Cara NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Majalah Risalah Edisi Terbaru: Puasa dan Berlebaran Cara NU (Sumber Gambar : Nu Online)


Majalah Risalah Edisi Terbaru: Puasa dan Berlebaran Cara NU

Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, KH Ghazali Masroeri sering menekankan kepada seluruh masyarakat bahwa NU sama sekali tidak menafikan metode hisab, tetapi justru NU menggunakan metode hisab dengan almanak yang diterbitkan setiap tahun.

Namun demikian, berangkat dari Sabda Rasulullah SAW, Berpuasalah setelah melihat bulan, dan berlebaranlah setelah melihat bulan, NU tidak berhenti di satu metode, tetapi berusaha membuktikan perhitungan matematis secara empiris dengan mengamati hilal secara langsung.

Oki Setiana Dewi

Oki Setiana Dewi

Demikian sekilas ulasan tentang Majalah Risalah Edisi 61/Tahun X/1437 H/Juni 2016 yang merupakan edisi terbaru. Selain mengulas persoalan puasa, Majalah yang kini dikemas dengan tampilan yang lebih besar ini juga melaporkan kegiatan International Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil) yang diselenggarakan PBNU pada 9-11 Mei 2016 lalu di JCC Senayan Jakarta.

Kemudian, momen bulan haji juga dimanfaatkan Redaksi Majalah Risalah untuk mengulas perkara haji yang kini banyak mengalami perubahan secara pembiayaan yang lebih murah. Tentu hal ini merupakan kabar baik bagi para calon Jamaah Haji. Hal menarik lain yang juga perlu diketahui yaitu, Kementerian Agama mengeluarkan peraturan bahwa jemaah yang sudah pernah melakukan ibadah haji tidak diperkenankan berangkat lagi agar memberi kesempatan kepada jemaah yang belum pernah melakukan ibadah haji.

Edisi terbaru yang terbit 66 halaman ini juga memuat berbagai informasi dan bacaan substantif lain. Di bagian akhir majalah ini, terdapat tulisan renyah dari Dosen muda Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Indonesia, Fariz Alniezar yang mengulas tentang moderatisme keislaman yang selama ini diteguhkan oleh NU sehingga corak Islam khas Nusantara kerap menjadi inspirasi bagi carut marut dunia Islam selama ini. Selamat membaca! (Fathoni)

Dari (Pustaka) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/68800/majalah-risalah-edisi-terbaru-puasa-dan-berlebaran-cara-nu-

Oki Setiana Dewi

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock