Sleman, Oki Setiana Dewi. Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWCNU) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, dilantik, Rabu (04/09) malam, di Balai Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Malam itu pun Balai Desa Ambarketawang menjadi penuh oleh warga Nahdliyin daerah Gamping dan sekitarnya, yang ingin menyaksikan jalannya acara. Hadir memberi mauidhah hasanah Kiai Henri Sutopo dari Krapyak. Tampak memeriahkan pula dalam pra acara, yaitu Group Lintang Jagad 99.
MWCNU dan PAC Muslimat Gamping Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online) |
MWCNU dan PAC Muslimat Gamping Dilantik
Prosesi pelantikan MWCNU malam itu dilantik langsung oleh Drs. Harsoyo, M.Si, sebagai perwakilan PWNU DIY. Sementara PAC Muslimat dilantik oleh Perwakilan PC Muslimat Kabupaten Sleman.Usai pelantikan, Nur Djamil Dimyati, dalam sambutannya mewakili PCNU Kabupaten Sleman menyampaikan selamat kepada pengurus yang telah dilantik, dan berharap agar kepengurusan tersebut nantinya dapat mengemban amanah dengan baik. Ia juga sempat menyitir perihal tugas NU yang harus turut serta mempertahankan NKRI.
Oki Setiana Dewi
Salah satu tujuan didirikannya NU adalah untuk menolak Wahabi. Saat NU didirikan, mereka masih berada di Makkah dan Madinah, namun sekarang sudah berada di Gamping, ungkapnya dengan nada khawatir.Ada orang yang lahir, makan, sampai buang hajat di Indonesia, namun mereka tidak setuju dengan Indonesia, tidak setuju dengan NKRI, dan malah menyebut-nyebut thaghut, tandasnya.
Oki Setiana Dewi
Maka ia berharap dengan dilantiknya MWCNU dan PAC Muslimat nantinya dapat membantu Negara dalam mempertahankan Empat Pilar Negara, yang salah satunya adalah NKRI.Hal Lumrah pada Manusia
Sementara itu, Kiai Henri Sutopo, dalam ceramahnya menyampaikan tentang makna minal aidin. Menurutnya, kata-kata minal aidin merupakan harapan agar manusia kembali ke habitat aslinya, yakni an yauduna ilal fithrah (kembali suci).
Jika didiskusikan, lantas apa sebelumnya kita bukan manusia? Hal tersebut penting, mengapa? Karena sekarang banyak manusia yang tidak rumangsa menjadi manusia, jelas Kiai Henri malam itu.
Setelah itu, Kiai Henri menjelaskan tentang dua hal lumrah (wajar) yang seharusnya terdapat pada diri manusia. Pertama, manusia punya rasa takut, maksudnya adalah takut kepada Allah baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Itulah sebenarnya produk atau output dari puasa, tegasnya.
Kenapa sekarang banyak Koruptor yang bergelar Haji? Salah satunya adalah karena yang dijelaskan dalam manasik Haji hanya sebatas tataran kaifiyah atau tata cara saja, tidak pernah dijelaskan pada tataran maqashid-nya, ujar Kiai Henri.
Hal yang kedua adalah bahwa manusia harusnya menanggap semua orang adalah sama dan bersaudara. Misalnya saja dalam hal puasa, baik presiden, polisi, guru, kiai, santri, semua diperintahkan agar berpuasa dari Subuh hingga Maghrib, dan tidak ada bedanya.
Pada bagian akhir, Kiai Henri memberikan pesan bahwa orang NU tidak boleh hanya sekedar memikirkan dirinya sendiri, melainkan harus turut serta memikirkan Negaranya. Orang NU yo kudu mikir Negara, ojo mung mikir awake dewe (Orang NU itu ya harus mikir Negara, jangan hanya memikirkan dirinya sendiri), pungkasnya malam itu dalam bahasa Jawa. (Dwi Khoirotun Nisa/Mahbib)
Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/46853/mwcnu-dan-pac-muslimat-gamping-dilantik
Oki Setiana Dewi
EmoticonEmoticon