Kamis, 30 Januari 2014

Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang

Tim Ekspedisi Islam Nusantara telah melakukan perjalanan selama 16 hari. Pagi ini Jumat (15/4) sampai di kota ke-10, yakni Lumajang, Jawa Timur. Selama perjalanan, tim telah melaksanakan shalat Jumat di 3 kota. Jumat pertama Cirebon, kedua di Lasem, dan ketiga di Lumajang.

Di Cirebon, pada 1 tim ekspedisi shalat Jumat di Masjid Cipta Rasa. Di masjid tersebut, azan Jumat dilakukkan tujuh orang secara berbarengan.

Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang (Sumber Gambar : Nu Online)


Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang

Menurut sejarawan Cirebon, Raffan A Hasyim, asal muasal azan seperti itu dimulai sejak zaman Sunan Gunung Jati. Pada suatu ketika, ada wabah penyakit yang parah menjangkiti masyarakat dan sukar obatnya. Konon, penyakit itu dibawa seorang satria yang tidak terima agama Islam berkembang di Cirebon. Dia bernama Megananda.

Megananda memiliki aji sirep menjangan wulung. Dia bertapa di atas memolo masjid. Kemudian dari dalam tubuhnya keluar hawa panas yg menyebabkan jamaah masjid banyak yang wafat.

Oki Setiana Dewi

Para wali kemudian bermusyawarah untuk mengatasi masalah ini. Brdasarkan ilham yang didapat mereka, diadakan tahlil semalam suntuk smpai subuh. ketika waktu subuh datang, 7 orang wali melakukan azan bersama-sama. Tiba-tiba di atas memolo terdengar ledakan dasyat yang menghancurkan tubuh Megananda. Kemudian seketika itu sirnalah wabah penyakit di Cirebon.

Oki Setiana Dewi

Wabah itu kini telah tiada, Megananda dan Sunan Gunung Jati juga telah tiada, tapi kenapa warga masjid tersebut masih melakukannya?

Menurut Raffan, hal itu dilakukan sebagai untuk memperingati peristiwa itu. Kedua untuk kebersamaan sebab pada masa itu Cirebon terdiri dari gabungan wilayah kerajaan kecil.

Azan semacam itu menurut Raffan, dikritik organisasi keagamaan yang puritan. Kritik mereka mulai dari khotbah yang hanya menggunakan bahasa Arab sampai dengan tradisi yang lain. Namun imam masjid tersebu tidak ada satu pun yang mau mengubah karena alasanya ini tingglan para wali, katanya.

Di Masjid Dog Jumeneng, Gunung Jati ada juga shalat Jumat dengan 4 orang Muazin. Sementaran di Trusmi dilakukan 3 orang yang terdiri dari merbot, modin, dan lebe. Semua alasanya mereka adalah masjid-masjid itu adalah masjid wali, pungkasnya. (Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/67302/di-masjid-ini-azan-jumat-dilakukan-tujuh-orang

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock