Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Maret 2016

Sebelum Konferancab, GP Ansor Sumber Waringin Baca Shalawat Nariyah

Bondowoso, Oki Setiana Dewi. Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kecamatan Sumber Weringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur menggelar konferensi di mushola Baitul Mustafa dusun Rengganis desa Sumber Gading pada Jumat (4/9).

Pada kesempatan itu hadir Rais Syuriyah MWC NU Sumber Weringin ustd Rahmatullah. Pada pembukaan, ia meminta peserta konferensi untuk membacakan shalawat nariyah bersama-sama.

Sebelum Konferancab, GP Ansor Sumber Waringin Baca Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebelum Konferancab, GP Ansor Sumber Waringin Baca Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)


Sebelum Konferancab, GP Ansor Sumber Waringin Baca Shalawat Nariyah

"Agar nantinya pelaksanan kegiatan konferensi ini dari awal sampai akhir lancar dan mendapatkan ridho dari Allah SWT," jelasnya.

Ketua PAC Ansor Sumber Weringin demisioner (masa khidmat 2011-2015) Herman menyampaikan, konferensi tersebut melibatkan Pimpinan Ranting Ansor dari 6 desa yaitu: Sukerejo, Sukosari Kidul, Tegal Jati, Sumber Weringin, dan Rejo Agung.

Oki Setiana Dewi

"Nantinya saya harap ketua terpilih untuk memegang amanah. Siapa yang nantinya terpilih, mari kita dukung dan berkerja sama pastinya," tambahanya.

Oki Setiana Dewi

Sementara Ketua PC GP Ansor Bondowoso Muzzamil menjelaskan, syarat Ketua GP Ansor dari tingkat pusat, PW, PC, PAC sampai Ranting maksimal berusia 40 tahun. Juga harus pernah mengikuti pelatihan kepemimpinan dasar (PKD).

Mengapa harus demikian? Tanya dia dengan menjawabnya senidiri. Karena di NU itu antrian kadernya banyak dan panjang. Dengan cara semacam itu kaderisasian biar berjalan dengan baik.

Pada pemilihan ketua, Maimullah didukung 4 suara, Syaiful Bahri 1 suara. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/62021/sebelum-konferancab-gp-ansor-sumber-waringin-baca-shalawat-nariyah

Sabtu, 12 Desember 2015

Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains

Oki Setiana Dewi - Lembaga Pendidikan Ma'arif Kota Semarang akan menggelar Pekan Olah Raga Dan Seni Ma'arif (PORSEMA) dan Olimpiade Sains dan Kompetensi Aswaja NU (OSKANU) tingkat MTs/SMP di MTs/MA Nurul Huda, Mangkang Kulon, Semarang (30-31/01/2017). Peserta kegiatan ini berjumlah 900 siswa yang berasal dari 17 MTs dan 13 SMP.

Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains - Oki Setiana Dewi
Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains - Oki Setiana Dewi


Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains

Ada 26 cabang lomba yang akan digelar dalam event bergensi ini. "Lomba ini bermaksud menggali dan membina potensi peserta didik SMP/MTs LP Maarif NU Kota Semarang," ujar Ketua LP Ma'arif Asikin Khusnan. Selain itu, lomba ini sebagai ajang silaturahmi dan memperkuat ukhuwah kader-kader NU, pendidik dan peserta didik NU.

Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains - Oki Setiana Dewi
Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains - Oki Setiana Dewi


Cetak Santri Saintis, LP Maarif Semarang Gelar Olimpiade Sains

Yang tidak kalah penting, lanjutnya, menyiapkan kader-kader NU yang sportif, kreatif dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan zaman. "Pendidikan NU akan maju jika kader-kader muda seusia pelajar ini kuat agama dan pemahaman sainsnya," imbuh Asikin yang juga alumni Magister UIN Walisongo.

Ada target yang ingin dicapai dari rangkaian kegiatan semacam ini, yaitu agar NU memantapkan orientasi pendidikan sains. Sehingga integrasi agama dan sains akan membuat para santri semakin percaya diri menatap masa depan. "Santri dan pelajar NU akan makin kuat iman dan teknologi jika mampu mengintegrasikan agama dan sains," tegas Asikin.

Ke depan, NU harus memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara melalui pendidikan

LP Ma'arif dalam mengawal pendidikan NU untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang berkarakter, bermutu dan berdaya saing. [Oki Setiana Dewi/ rikza]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/cetak-santri-saintis-lp-maarif-semarang-gelar-olimpiade-sains.html

Jumat, 13 Maret 2015

Meniru Para Penggila Nabi Muhammad

Oki Setiana Dewi - Yang paling keren Sayidina Abdullah Bin Amr Bin Ash. Ketika ayahnya berperang dengan Sayidina Ali, ijtihadnya mengatakan bahwa dia harus bergabung dengan Ali, tapi Ali menegur begini: bukankah Rasul SAW pernah berkata padamu secara khusus “taatilah kedua orang tuamu”.

Meniru Para Penggila Nabi Muhammad
Meniru Para Penggila Nabi Muhammad


Akhirnya Abdullah megikuti saran imam Ali, tapi dia tidak mau angkat senjata, dia ikut pasukan ayahnya dibarisan paling belakang hanya untuk mengikuti kata-kata Nabi, yang walaupun secara konteks bukan disini tempatnya, tapi manusia level Abadillah Arbaah dan level Imam Sayyidina Ali tahu arti dari keberkahan kalam nabawiyah, butuh rasa untuk mencapai tahap ini, dan ini tidak berlaku untuk umum.

Sayyidina Ibnu Umar disebut si gila Muhammad karena mengikuti Nabi Muhammad dalam segalanya. Pakaiannya seperti pakaian Nabi, rumah seperti rumah Nabi, segala sisi baik lahir maupun batin beliau mengikuti Nabi. Bahkan ketika mengendarai kuda, ia berusaha melewati jalan yang dilalui Nabi, di tempat Nabi berhenti beliau berhenti. Tanpa sebab? Iya tanpa sebab! Hanya karena Nabi pernah berhenti di situ.

Pernah suatu kali beliau menunduk tanpa alasan kecuali karena Nabi pernah menunduk di situ, dan panah melewati kepalanya, beliau selamat. Ini masalah rasa, tidak semua orang bisa masuk ke mazhab rasa sepeerti ini.

Di zaman ini, banyak para penggila Nabi Muhammad yang aku jumpai, Habib Umar disebut Syeikh Albuty orang paling gila dengan Nabi Muhammad. Syeikh Albuthy mengungkapkan bahwa Habib Umar kemana-mana bawa tikar, bahkan jika tidur dihotel beliau tidur diatas lantai dengan tikar, hanya untuk mengikuti kekasihnya.

Pernah suatu hari Syeikh Buthy melihat Habib Umar menaiki bak mandi karena kerannya melawan arah kiblat, dan beliau ingin menghadap kiblat karena perintah Rasul. Sebagian mungkin mengatakan, "itu kan sunnah, lagian konteks perkataan Nabi bukan seperti itu," lagi-lagi aku mengatakan ini masalah rasa bung, masalah cinta. Yang belum punya rasa atau berkumpul dengan pecinta, jelas kurang memahami masalah ini.

Syeikh Syukri Luhafy, seorang Abdal Syam lebih keren lagi. Pernah ketika ada acara hadrah shalawat Syaziliyah, aku melihatnya sedang sakit berat, bahkan setengah sadar. Tapi beliau datang dengan selimut ke masjid karena di situ ada majelis shalawat. Beliau duduk di sudut masjid sambil menikmati majelis shalawat, terlalu maksa? Ini masalah rasa bung, beberapa orang di dunia ini akan mati bila sedetik tidak melihat muhammad SAW.

Syeikh Samir Annas, yang kharismatik dan pelit bicara, ada satu cara untuk memancingnya berbicara. Tanyakan saja tentang Nabi Muhammad, beliau akan berbicara, dan menjadi orang lain yang sangat ramah. Mereka itu adalah orang gila Muhammad. Tak perlu kita berbicara akhlak nubuwah pada orang-orang ini, luar dalam mereka sudah muhammad.

Jika aku tidak bisa mencintai seperti mereka, jangan jadikan aku penghalang cinta mereka, aku tahu ini masalah rasa. Beberapa orang di dunia akan mati jika satu detik tanpa Muhammad, ilal habib khuzuny. Selamat datang rabiul awal, semoga engkau menjadi rabi fi qulubina, shollu alan nabi! [Oki Setiana Dewi]

Fauzan Inzaghi, santri Universitas Syaikh Ahmad Kaftaro, Damaskus, Suriah

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/meniru-para-penggila-nabi-muhammad.html

Kamis, 30 Januari 2014

Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang

Tim Ekspedisi Islam Nusantara telah melakukan perjalanan selama 16 hari. Pagi ini Jumat (15/4) sampai di kota ke-10, yakni Lumajang, Jawa Timur. Selama perjalanan, tim telah melaksanakan shalat Jumat di 3 kota. Jumat pertama Cirebon, kedua di Lasem, dan ketiga di Lumajang.

Di Cirebon, pada 1 tim ekspedisi shalat Jumat di Masjid Cipta Rasa. Di masjid tersebut, azan Jumat dilakukkan tujuh orang secara berbarengan.

Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang (Sumber Gambar : Nu Online)


Di Masjid Ini Azan Jumat Dilakukan Tujuh Orang

Menurut sejarawan Cirebon, Raffan A Hasyim, asal muasal azan seperti itu dimulai sejak zaman Sunan Gunung Jati. Pada suatu ketika, ada wabah penyakit yang parah menjangkiti masyarakat dan sukar obatnya. Konon, penyakit itu dibawa seorang satria yang tidak terima agama Islam berkembang di Cirebon. Dia bernama Megananda.

Megananda memiliki aji sirep menjangan wulung. Dia bertapa di atas memolo masjid. Kemudian dari dalam tubuhnya keluar hawa panas yg menyebabkan jamaah masjid banyak yang wafat.

Oki Setiana Dewi

Para wali kemudian bermusyawarah untuk mengatasi masalah ini. Brdasarkan ilham yang didapat mereka, diadakan tahlil semalam suntuk smpai subuh. ketika waktu subuh datang, 7 orang wali melakukan azan bersama-sama. Tiba-tiba di atas memolo terdengar ledakan dasyat yang menghancurkan tubuh Megananda. Kemudian seketika itu sirnalah wabah penyakit di Cirebon.

Oki Setiana Dewi

Wabah itu kini telah tiada, Megananda dan Sunan Gunung Jati juga telah tiada, tapi kenapa warga masjid tersebut masih melakukannya?

Menurut Raffan, hal itu dilakukan sebagai untuk memperingati peristiwa itu. Kedua untuk kebersamaan sebab pada masa itu Cirebon terdiri dari gabungan wilayah kerajaan kecil.

Azan semacam itu menurut Raffan, dikritik organisasi keagamaan yang puritan. Kritik mereka mulai dari khotbah yang hanya menggunakan bahasa Arab sampai dengan tradisi yang lain. Namun imam masjid tersebu tidak ada satu pun yang mau mengubah karena alasanya ini tingglan para wali, katanya.

Di Masjid Dog Jumeneng, Gunung Jati ada juga shalat Jumat dengan 4 orang Muazin. Sementaran di Trusmi dilakukan 3 orang yang terdiri dari merbot, modin, dan lebe. Semua alasanya mereka adalah masjid-masjid itu adalah masjid wali, pungkasnya. (Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/67302/di-masjid-ini-azan-jumat-dilakukan-tujuh-orang

Senin, 06 Mei 2013

85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang

Jakarta, Oki Setiana Dewi. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A. Helmy Faishal Zaini membeberkan, jumlah dana yang berputar di Indonesia adalah sekitar 9 triliun. Namun demikian, ia menyayangkan karena perputaran uang terbesar hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.

Delapan puluh lima persennya dari sembilan triliun ini hanya dikuasai oleh tiga puluh lima orang saja, kata Helmy. Hal itu ia ungkapkan saat memberikan sambutan dalam acara Tasyakuran Harlah Fatayat NU yang Ke-67 di Gedung Serbaguna RJA DPR RI Jakarta, Jumat (28/4) sore.

85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang (Sumber Gambar : Nu Online)
85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang (Sumber Gambar : Nu Online)


85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang

Mengutip data dari World Bank, Helmy mengungkapkan, satu persen orang kaya menguasai lima puluh dua persen lebih kekayaan yang ada di Indonesia. Atau sepuluh persen orang kaya menguasai tujuh puluh empat persen aset nasional, tegasnya.

Menurut dia, jarak ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Ini lampu merah bagi perekonomian kita, ucapnya.

Oki Setiana Dewi

Oki Setiana Dewi

Al-Quran, jelas Helmy, sudah memberikan peringatan agar kekayaan tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang saja. Namun, ia menilai, peringatan Al-Quran tersebut sudah terjadi di Indonesia.

Untuk itu, dia mendorong Fatayat NU untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar nanti Nahdliyin memiliki kompetensi dan keterampilan agar mampu bersaing terutama dalam hal perekonomian, baik secara nasional maupun global.

Tugas Fatayat NU adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia dan skill Nahdliyin, tukasnya.

Berdasarkan data Global Wealth Report tahun 2016, Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara paling timpang di dunia. Sedangkan, Badan Pusat Statistik merilis bahwa jumlah masyarakat miskin Indonesia adalah 27,76 juta orang per September 2016. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/77475/85-persen-kekayaan-indonesia-dikuasai-35-orang

Selasa, 16 April 2013

KH Maimoen Zubair: Bisa Jadi, Orang Masuk Surga Bukan Karena Shalatnya

Oki Setiana Dewi - KH Maimoen Zubair mengatakan, jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah, barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju surga.

KH Maimoen Zubair: Bisa Jadi, Orang Masuk Surga Bukan Karena Shalatnya
KH Maimoen Zubair: Bisa Jadi, Orang Masuk Surga Bukan Karena Shalatnya


Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga. Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu menjadi sebab kelapangan rejekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu, yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka, tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata: رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ. yang artinya: "Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya".

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya, tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.

Rasulullah bersabda: « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ », artinya: "jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim).

Mari isi hari dengan tidak membuat dan menebarkan fitnah kepada orang lain. Agar tidak ada saling tuduh fitnah. Shihibul fitnah harus dihentikan demi kebaikan bersama, jalan menuju surga dan kelancaran dakwah rahmatan lil alamin. [Oki Setiana Dewi]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/kh-maimoen-zubair-bisa-jadi-orang-masuk-surga-bukan-karena-shalatnya.html

Kamis, 06 Desember 2012

Tahun Pertama, ISNU Bojonegoro Fokus Kemandirian Ekonomi

Bojonegoro, Oki Setiana Dewi. Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dalam tahun pertama periode kepengurusannya 2014-2017 konsentrasi menangani perihal kemandirian NU. Hal itu diungkapkan Ketua PC ISNU Bojonegoro Yogi Prana Izza pada acara Musyawarah Kerja (Musker) ISNU Bojonegoro di aula MAN 1 Bojonegoro, Ahad (6/4).

"ISNU melihat, NU belum mempunyai kemandirian dalam semua aspek. Makanya dalam tahun pertama ini ISNU akan fokus dalam kemandirian NU, target tahun ini kemandirian ekonomi," ujar dosen STAI Sunan Giri Bojonegoro itu kepada Oki Setiana Dewi.

Tahun Pertama, ISNU Bojonegoro Fokus Kemandirian Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun Pertama, ISNU Bojonegoro Fokus Kemandirian Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)


Tahun Pertama, ISNU Bojonegoro Fokus Kemandirian Ekonomi

Kemandirian tersebut ditunjukkan ISNU dalam semua aspek, karena dalam melaksanakan kegiatan ISNU tidak pernah minta sumbangan kemana-mana. Rencananya, dalam waktu dekat ini PC ISNU Bojonegoro akan mendirikan badan usaha.

Oki Setiana Dewi

Menurut Yogi, dalam AD/ART, ISNU berperan membantu dan mendukung penuh NU, termasuk bersinergi dengan NU. ISNU bisa berkiprah dalam hal sumbangsih pemikiran. Pola kritikan ISNU disertai dengan tindakan, tidak hanya berbicara.

Dosen lulusan Mesir itu menuturkan, sebelum pelaksanaan Musker pihaknya menggelar dialog interaktif bertemakan Potensi dan Tantangan Bojonegoro Menuju 2014 dengan narasumber tokoh intelektual NU yang juga anggota ISNU Bojonegoro, yakni Imroatul Azizah dan Mudzar Fahman. Serta dipandu moderator Alfi Mufidah.

Oki Setiana Dewi

"Diharapkan sebelum raker (Musker, red) dilaksanakan, para anggota ISNU dengan diadakan dialog interaktif ini mampu membuka wacana penyusunan program kerja masing-masing komisi," terangnya.

Ditambahkan, di ISNU ada lima komisi, yakni komisi yang menangani kesehatan dan sosial; komisi pendidikan, penelitian, organisasi, dan seni; komisi ekonomi, industri, pertanian, perikanan dan kehutanan; komisi organisasi SDM, hukum dan HAM; komisi dakwah, komunikasi, informasi dan pemberdayaan perempuan. (Muhammad Yazid/Mahbib)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/51274/tahun-pertama-isnu-bojonegoro-fokus-kemandirian-ekonomi

Oki Setiana Dewi

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock