Minggu, 26 Juli 2015

Banser dan Santri Ikuti Upacara di MI Salamah Karanganyar

Karanganyar, Oki Setiana Dewi. Banser Anak Ranting Sulurejo dan santriwan-santriwati Pesantren al-Inshof mengikuti upacara bendera Madrasah Ibtidaiyah Salamah di Sulurejo Kalurahan Plesungan Kabupaten Karanganyar, Ahad, 17 Agustus 2014 pukul 07.00 WIB.

Upacara peringatan Kemerdekaan RI ke- 69 ini bertindak sebagai inspektur upacara Pengasuh Pesantren al-Inshof KH Abdullah Saad. Sementara pemimpin upacara adalah komandan Banser Jarot. Sedangkan petugas lain dilakukan guru MI tersebut.

Banser dan Santri Ikuti Upacara di MI Salamah Karanganyar (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser dan Santri Ikuti Upacara di MI Salamah Karanganyar (Sumber Gambar : Nu Online)


Banser dan Santri Ikuti Upacara di MI Salamah Karanganyar

Meski bukan madrasah milik Maarif NU, namun pelajaran ke-NU-an, seni pencak silat Pagar Nusa, hingga seragam Batik Maarif merupakan ciri khusus madrasah ini. Begitu pula di pesantren al-Inshof mengajarkan materi ke-NU-an dan Pagar Nusa.

Oki Setiana Dewi

Motivasi kami sederhana, mudah-mudahan seluruh guru dan siswa kami di sini dilihat dan diperhatikan Mbah Hasyim Asyari, lebih-lebih diakui sebagai murid dan jamaah beliau, kata Arif Amani, Kepala MI Salamah.

Dalam kesempatan tersebut KH. Abdullah Saad menyampaikan pentingnya untuk mensyukuri dan menjaga kemerdekaan sebagai sarana wajib untuk beribadah kepada Allah SWT. Tanpa kemerdekaan, kita tidak akan mampu beribadah dengan tenang dan khusuk, katanya.

Oki Setiana Dewi

Kemerdekaan masuk dalam kategori kaidah fiqh, Ma La yutimmul wajib illa bihi fahuwa wajib. Untuk para santri dan murid, ia berpesan, Syababul yaum rijalul ghad, hari ini kalian murid, namun di masa depan kalian adalah pemimpin, ungkapnya.

Menurut kiai yang baru berusia 33 tahun ini, pendidikan adalah kemampuan seseorang meletakkan dirinya pada tempatnya, pada posisi terbaik. Maka, kita harus menjadi murid terbaik, dengan amal terbaik, agar dapat membanggakan para guru, para pendahulu, dan Rasulullah SAW.

Pada ujung amanat, ia mengisahkan seorang ulama besar KH Hasan Besari yang berjuang bersama Pangeran Diponegoro. Suatu hari, Pangeran Diponegoro berkirim surat kepada KH. Hasan Besari mengajak memerdekakan daerah Kedu dan sekitarnya dengan tujuan untuk menggelar dan menegakkan agama Allah dan Rasulullah.

Jadi kita merdeka, bukan semata untuk menyelamatkan kekayaan alam kita dari kolonial. Bukan! Namun tujuan utama yang diajarkan para kiai adalah untuk menggelar agama Rasulullah saw. tegasnya.

Di akhir upacara seluruh santri menyanyikan Lirik Cinta Tanah Air gubahan Maulana al-Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan diiringi rebana. Merah putih melekat di dada. Disinari pancaran imannya. Di manapun Ia berada. Tetap cinta Indonesia .... Tetap Cinta Indonesia ....

Lantunan syair para santri dengan segala gerak-geriknya menjadi hal yang menarik bagi murid-murid MI Salamah. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/53862/banser-dan-santri-ikuti-upacara-di-mi-salamah-karanganyar

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock