Sekolah bergengsi MAN 3 Malang selalu mendapat pujian atas prestasi akademik maupun non akademik dari tingkat Nasional maupun Internasional. Hal tersebut pantas didapatkan melihat alumninya yang bermunculan menjadi manusia unggul di bidangnya. Piala yang sudah memenuhi ruang guru dan kepala sekolah tidak bisa dihitung dengan jari.
Namun demikian Kepala Sekolah MAN 3 Binti mengaku hal itu tidak akan terwujud tanpa program baik yang menyokong yaitu, Mahad Al-Qolam.
Mahad Al-Qolam MAN 3 Perdalam Religi Santri, Unggul dalam Prestasi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Mahad Al-Qolam MAN 3 Perdalam Religi Santri, Unggul dalam Prestasi
Madrasah nomor satu di Malang ini memiliki program unggulan, Mahad Al-Qolam yang membidik peserta didiknya untuk mempelajari islam secara mendalam sekaligus mempraktikkannya dalam aktivitas sehari-hari.Oki Setiana Dewi
Jika di sekolah para siswa belajar secara teori dalam semua mata pelajaran, di Mahad mereka akan diajari agama sebagai kontrol prilaku, memiliki akhlaqul Karimah, dan berbagi dengan sesama. Karena semua ilmu tidak akan ada nilainya tanpa diimbangi dengan tindak-tanduk yang baik, ungkap Binti selaku pimpinan MAN 3 Malang saat ditanya kenapa harus ada Mahad.Awal berdirinya Mahad MAN 3 Malang adalah berbentuk Asrama, dan itu diperuntukkan untuk siswa dari luar kota dan tidak memiliki tempat singgah. Namun seiring berjalannya waktu, asrama yang dikelola dengan sistem pesantren ini memunculkan siswa-siswa berprestasi dibanding dengan siswa yang tidak tinggal di asrama. Karenanya diputuskan jika asrama bermetamorfosis menjadi Mahad dengan mengadopsi nilai-nilai pesantren untuk menggodok para siswa MAN 3.
Mahad Al-Qolam berdampingan langsung dengan sekolah MAN 3 Malang di jalan Bandung nomor 7 Malang. Mahad ini menjadi rujukan madrasah-madrasah lainnya baik dalam maupun luar kota yang ingin memiliki program yang sama karena melihat kolaborasi yang apik antara MAN 3 dan Mahad al-Qolam dalam mendidik siswa.
Oki Setiana Dewi
Tidak hanya sains yang siswa kuasai, namun dalam bahasa Arab, kesadaran akan sholat jamah para siswa, hingga sholat tahajud tanpa pemaksaan sudah berjalan dengan sendirinya.Kegiatan rutin santri dimulai dari pukul 03.30 dini hari, semua santri berkumpul untuk sholat subuh, taklim dan mendengarkan kultum, dilanjut 05.15-16.30 sarapan bersama prepare sebelum berangkat sekolah. 15.35-17.00 Mahad memiliki kegiatan mandiri, Ekstrakurikuler dan character Building, hal ini berlanjut pada pukul 17.30-19 sholat Maghrib berjamaah, Talim dan Sholat Isya, pukul 19.45 para santri mendapatkan tutorial dalam bidangnya dan belajar bimbingan sesuai bakat, kemudian istirahat dan dilanjut Sholat Tahajud.
Binti menuturkan, untuk siswa yang masih asing dengan sistem Pesantren tidak usah khawatir karena Mahad Al-Qolam memberikan orientasi para siswa-siswa baru. Karena sekarang pembelajaran di Mahad pun ada kelas-kelas sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki siswa, dan ini tentu akan sangat membantu proses pembelajaran mereka, jelas Binti.
Salah satu siswi yang merasa beruntung mengenyam pendidikan pesantren di Mahad Al-Qolam adalah Nabilah Rohadatul Aisy, pemegang medali emas tingkat Nasional dalam olimpiade Kimia.
Nabila mengaku sangat terlayani dengan baik segala bakat dan minatnya. Di Mahad saya bisa menemukan teman belajar, bimbingan yang terus bisa saya lakukan setiap harinya dan ilmu agama yang sebelumnya hanya saya tahu sebagai rutinitas saja, kelak saya ingin jadi pendai dan peneliti dalam sains, papar siswi yang akrab dipanggil Nabilah itu. (Diana Manzila)
Dari (Pendidikan Islam) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/63736/marsquohad-al-qolam-man-3-perdalam-religi-santri-unggul-dalam-prestasi
EmoticonEmoticon