Jakarta, Oki Setiana Dewi. Rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit untuk penentuan awal bulan Ramadhan 1436 H pada Selasa (16/6) petang, bertepatan dengan 29 Syaban dinyatakan tidak berhasil. Hilal masih berada di bawah ufuk sehingga tanggal 1 Ramadhan ditetapkan jatuh pada hari Kamis 18 Juni 2015.
Data hisab dalam almanak yang diterbitkan oleh Lajnah Falakiyah PBNU menyebutkan bahwa peristiwa ijtima atau konjungsi baru terjadi pada pukul 21.07 WIB dan tinggi hilal pada saat Matahari terbenam masih -2 derajat di bawah ufuk sehingga dinyatakan hilal belum memenuhi kriteria imkanurrukyat atau tidak bisa dilihat.
Hilal Masih di Bawah Ufuk, Awal Ramadhan Kamis (Sumber Gambar : Nu Online) |
Hilal Masih di Bawah Ufuk, Awal Ramadhan Kamis
Meski demikian Lajnah Falakiyah NU tetap melaksanakan rukyatul hilal di beberapa titik di Indonesia. Hasil hisab tetap harus diuji lewat rukyat di seluruh Indonesia, kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU ditemui Oki Setiana Dewi di kantor PBNU Jakarta, Selasa petang.Dalam pandangan NU rukyatul hilal itu setidaknya mempunyai tiga nilai, yaitu memperkuat imam, ibadah dan untuk tujuan ilmiah atau menguji hasil hisab yang sudah dilakukan, tambahnya.
Oki Setiana Dewi
Berdasarkan hasil rukyatul hilal yang didukung dengan metode hisab yang kontemporer itu maka dilakukan istikmal atau penggenapan bulan Syaban menjadi 30 hari, sehingga tanggal 1 Ramadhan ditetapkan jatuh pada hari Kamis.Oki Setiana Dewi
Sementara itu, pada saat yang bersamaan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memimpin Itsbat Penetapan awal Ramadhan 1436 H di kantor Kementerian Agama Jakarta melaporkan, dari 36 titik rukyat yang dikoordinir tidak satu pun tim rukyat yang berhasil menyaksikan hilal. (Anam/Mahbib)Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/60215/hilal-masih-di-bawah-ufuk-awal-ramadhan-kamis
Oki Setiana Dewi
EmoticonEmoticon