Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 04 Juli 2017

Presiden Akan Deklarasikan Hari Santri di Istiqlal

Jakarta, Oki Setiana Dewi. Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta pada Kamis (22/10) dijadwalkan akan mendeklarasikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN).

"Presiden akan meresmikan Hari Santri di Istiqlal. Salah satu rangkaian acaranya adalah dzikir bersama masyarakat dalam deklarasi tersebut," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di kantornya, area Lapangan Banteng, Jakarta, Senin.

Presiden Akan Deklarasikan Hari Santri di Istiqlal (Sumber Gambar : Nu Online)
Presiden Akan Deklarasikan Hari Santri di Istiqlal (Sumber Gambar : Nu Online)


Presiden Akan Deklarasikan Hari Santri di Istiqlal

Menurut Kamaruddin, pendeklarasian Hari Santri Nasional akan menjadi peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

"Ini bisa menjadi deklarasi yang memberi konstribusi untuk meningkatkan hubungan Islam dengan negara. Hal ini juga sekaligus dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menjadi contoh yang baik soal hubungan agama dengan negara," kata dia.

Oki Setiana Dewi

HSN, kata dia, akan menjadi titik tolak upaya mengarusutamakan santri ke tengah peradaban. Sejauh ini, kalangan santri masih tergolong terpinggirkan dan kerap dipandang sebelah mata.

Oki Setiana Dewi

Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, kata dia, kaum santri tidak dapat diremehkan perannya. Beberapa tokoh nasional sejatinya merupakan kalangan santri, seperti Hasyim Asyari (Nahdlatul Ulama), Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorkati (Al-Irsyad), Mas Abd Rahman (Matlaul Anwar) dan lainnya.

Penetapan 22 Oktober, masih kata Kamaruddin, mempunyai landasan kokoh kepahlawanan dari sisi sejarah dengan adanya resolusi jihad melawan penjajah pada masa awal Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Lebih jauh, Kamaruddin berharap agar semangat santri dimaknai luas oleh masyarakat Indonesia. Semangat santri adalah bersatunya jiwa religius dengan nasionalisme. Dengan begitu, siapa saja dapat tergolong sebagai santri dengan dua unsur utama itu.

"Jiwa religiusitas di Indonesia sangat diperlukan karena kini Indonesia cenderung diserang globalisasi ekstrimisme. Sementara cakupan santri ini luas dan pondok pesantren masuk di dalamnya. Santri yang terpinggirkan harus bersinergi sehingga menjadi salah satu unsur penting penopang bangsa," kata dia. (Antara/Mukafi Niam)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/62927/presiden-akan-deklarasikan-hari-santri-di-istiqlal

Oki Setiana Dewi

Senin, 30 Januari 2017

Usai Diluncurkan, Atlas Wali Songo Dibedah

Jakarta, Oki Setiana Dewi. Kegiatan bedah buku mengiringi acara peluncuran (launching) buku Atlas Wali Songo, Kamis (5/78), di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Karya besar sejarawan Agus Sunyoto ini diterbitkan oleh Lajnah Talif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) bekerja sama dengan pustaka Iiman, dan Trans Pustaka.

Sejumlah pakar yang hadir mengisi acara, antara lain, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wasekjen PBNU Abdul Munim DZ, Budayawan Sudjiwo Tedjo, dan Arkeolog UI Dr Irmawati Marwoto, serta penulis buku Agus Sunyoto.

Usai Diluncurkan, Atlas Wali Songo Dibedah (Sumber Gambar : Nu Online)
Usai Diluncurkan, Atlas Wali Songo Dibedah (Sumber Gambar : Nu Online)


Usai Diluncurkan, Atlas Wali Songo Dibedah

Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan, Wali Songo merupakan penentu penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Meskipun Islam datang sejak tahun 674, Islam tidak begitu saja diterima penduduk Nusantara. Secara perlahan Wali Songo sukses mengislamkan setelah pendekatan sufistik dan kultural mereka dirasakan pada abad ke-15.

Sejumlah temuan kontroversial turut mengejutkan audien yang menyimak penjelasan Agus. Wakil Ketua Lesbumi ini, misalnya, tak memaksukan Syeikh Maulana Malik Ibrahim sebagai anggota Wali Songo, lantaran hidupnya yang jauh dari era Wali Songo. Uniknya, Raden Fatah dan Syekh Siti Jenar justru terdaftar sebagai bagian dari jajaran Wali Songo.

Oki Setiana Dewi

Irmawati menyatakan kekagumannya terhadap usaha Agus dalam merekonstruksi sejarah penting dalam khazanah peradaban Nusantara. Kendatipun mengritiknya beberapa poin dari isi buku, ia mengakui pembuktian arkeologis yang diterapkan agus hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu.

Menurut Kiai Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, selama ini memang dirasakan langkanya penulisan sejarah yang kredibel tentang orang-orang suci ini. Sebagian orang bahkan menyingkirkan jasa besar mereka sebagai pembentuk karakter bangsa.

Oki Setiana Dewi

Penulisan buku ini penting, karena kita menyadari Wali Songo mulai tidak diakui sebagai pengembang moral dan karakter bangsa, terangnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis : Mahbib Khoiron

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/38671/usai-diluncurkan-quotatlas-wali-songoquot-dibedah

Senin, 16 Januari 2017

Pengertian Ghuluw dan Bantahan Wahabi Tentang Pujian Berlebihan Kepada Nabi

Oki Setiana Dewi - Pengertian Ghuluw secara bahasa adalah menambahkan, meninggikan, dan melampaui batas serta kadar ukuran yang biasa pada segala sesuatu, atau berlebihan padanya, seperti kalimat “ghola fiddin wal amru yaghlu”. Kalimat ini artinya adalah melampaui batas. (lihat Lisanul Arab juz 15 hal 131-132)

Pengertian Ghuluw dan Bantahan Wahabi Tentang Pujian Berlebihan Kepada Nabi
Pengertian Ghuluw dan Bantahan Wahabi Tentang Pujian Berlebihan Kepada Nabi


Adapun al-ghuluw secara istilah adalah model atau tipe dari keberagamaan yang mengakibatkan seseorang keluar dari agama tersebut. (lihat Lisanul ‘Arab juz 15 hlm. 131, 132)

Secara syariat, Al-ghuluw artinya adalah melampaui batas dan kadar (ukuran). Sehingga setiap orang yang mengatakan kenabian untuk orang yang bukan Nabi atau menuhankan manusia, atau mengakui kepemimpinan seseorang yang bukan pemimpin, maka ia layak untuk dikatakan sebagai orang yang telah berbuat Al-Ghuluw. (lihat az-Zinah Fi al-Kalimat al-Islamiyah al-‘Arabiyah, hlm. 305 dan 354.)

Imam Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, "Al-ghuluw adalah berlebihan dalam sesuatu dan bersikap keras padanya dengan tindakan melampaui batasan sesuatu tersebut. Dan pada al-ghuluw juga terkandung makna memperdalam." (lihat Fathul Bari juz 13 hlm. 291). Berlebihan di sini artinya melampai batas ukuran yang ditetapkan atau diakui oleh syari’at dalam masalah-masalah agama. (lihat Al-Ghuluw karangan ‘Ali Asy-Syibl, hlm. 22).

Penganut dan pengikut wahabi talafi melontarkan tuduhan berlebihan kepada mayoritas umat muslim yang memuji-muji Rasul Saw yang biasa dilakukan di majlis-majlis maulid atau majlis lainnya. Entah kenapa mereka begitu alergi jika Baginda Nabi Saw dipuji-puji.

Seolah telinga-telinga mereka merasakan kepanasan yang luar biasa saat mendengar pujian yang indah untuk Rasulullah Saw hingga Berani menuduh kaum muslimin telah melakukan Ghuluw atau berlebihan (kultus) kepada Nabi Saw. Mereka tak mampu membedakan mana ghuluw dan mana pujian yang memang patut dikatakan untuk Rasulullah Saw. Padahal Allah Swt telah memuji Nabi-Nya itu dengan pujian-pujian agung

Hadits Larangan Memuji Nabi Kelompok wahabi mengatakan kalau memuji dan menyanjung Nabi Muhammad secara berlebihhan bisa mengarah kepada kemusyrikan dan telah melakukan praktik bid’ah dalam agama Islam yang sekaligus melanggar Sunnah Sayyidil Mursalin, Muhammad Saw.

Dalil yang biasa mereka pakai adalah hadits larangan memuji secara berlebihan kepada Rasulullah di bawah ini,

Artinya: "Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku seperti kaum Nasrani yang berlebihan dalam memuji putra Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah (mengenaiku) 'Hamba Allah dan Rasul-Nya' " (HR. Bukhari).

Padahal, jika mau terus meneliti, dalam hadits larangan memuji Nabi tersebut, Rasulullah tidak menggunakan kalimat, "laa tamdahuuni" atau "laa tahmaduuni", yang artinya "janganlah kalian memujiku".

Kalimat yang digunakan Nabi dalam hadits ghuluw tersebut adalah "laa tathruuni" (لا تطروني) yang bermakna al-mubalagah fil madhi (lihat Kamus al-Ma’ani bab Ithra), yakni berlebihan di dalam pujian. Jadi, arti hadits ghuluw tersebut adalah "janganlah kalian berlebihan di dalam memujiku".

Lalu apa dan bagaimana batasan pujian yang berlebihan itu? Ini yang di kalangan wahabi tidak ada standar jelas. Padahal, Nabi sudah memberikan batasan yang jelas mengenai pujian yang berlebihan kepada beliau itu.

Ini soal redaksi awal hadits ghuluw tersebut. Coba kita perhatikan lanjutan haditsnya

Artinya: "…seperti kaum Nasrani yang berlebihan dalam memuji putra Maryam. Aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah (mengenaiku) 'Hamba Allah dan Rasul-Nya'"

Dalam hadits tentang ghuluw di atas, kita dilarang memuji Nabi Saw seperti pujian kaum Nasrani kepada Nabi Isa yang berlebihan menganggap sebagai anak Tuhan atau Tuhan. Akan tetapi, pujilah Nabi Saw dengan pujian yang tidak sampai mengultuskan (memutuskan) beliau dari statusnya sebagai hamba Allah yang punya sifat manusiawi dan juga kerasulannya yang harus diimani.

Ayat-Ayat Qur'an yang Memuji Rasulullah Bagaimana kelompok ekstrimis takfiri itu menuduh kaum muslimin para pecinta Rasulullah Saw yang membaca maulid, bersholawat dan sebagainya sebagai tindakan berlebihan dalam memuji Nabi? Apakah memang hati mereka sudah diselimuti kebencian Kepada Rasulullah Saw. Padahal Allah Swt juga memuji Baginda Rasul. 

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan padanya" (QS. Al-Ahzab: 56).

Maksud dan tujuan ayat di atas adalah Allah Swt memberitakan kepada kita tentang kedudukan hamba-Nya, Nabi-Nya (Muhammad) yang agung dan paling utama dibanding para malaikat di sisi Allah. Dan para malaikat pun memuji Kanjeng Nabi.

Allah Swt juga memerintahkan pada seluruh penduduk alam bawah (bumi) untuk bersholawat serta mengirim salam kepada Nabi agar sholawat salam padanya tergabung dari langit dan bumi. Lihat keterangan tafsir ayat di atas dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir: 6/457.

Ibnu ‘Abbas ra. juga mengatakan "Allah dan para malaikat bersholawat itu artinya Allah Swt dan para malaikat memberi berkah, dua arti ini yang dicatat oleh Imam Bukhori. (lihat Shahih Bukhori: 8/532).

Pertanyaanya, apakah termasuk ghuluw jika kita memuji berlebihan kepada manusia mulia yang sangat dicintai oleh Allah Swt. Manusia ya, bukan Tuhan. Nabi tetap manusia, bukan pencipta alam. Ini yang harus diingat oleh kalangan wahabi ngacau itu.

Kita bisa simak kembali bagaimana Allah sang Pencipta langit dan bumi ini memuji Baginda Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam.

"Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Qalam: 4)

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar menunjukkan pada jalan yang lurus" (QS. Al-Ahzab: 52)

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung"

Kata-kata "agung" dari Allah yang Maha Agung dalam ayat-ayat di atas, memiliki makna yang besar dan tidak bisa dijangkau batasnya oleh alam pikiran kita. Artinya kita bebas untuk menisbatkan sifat-sifat kesempurnaan makhluk bagi Nabi Saw tanpa batas, kecuali menjadikan beliau sebagai Tuhan, karena setinggi apapun pujian kita, tak akan mampu menandingi pujian Allah Swt kepada Rasulullah Saw. Silakan baca lagi ayat selanjutnya ini:

Artinya: "Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari golongan kalian sendiri, terasa berat baginya penderitaan kalian, ia sangat mengharapkan kebaikan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian. Amat belas kasihan lagi penyayang bagi umat mukmin." (QS At-Taubah: 128).

Lihatlah, dalam ayat di atas Allah Swt menyematkan dua Asma-Nya untuk Rasulullah Saw, yaitu Rauuf dan Rahiim (pengasih dan penyayang). Tapi jangan dipahami bahwa sifat kasih dan sayang Nabi Saw dalam ayat tersebut lalu dianggap menandingi sifat kasih dan sayang Allah Swt. Raouuf dan Rahiim kanjeng Nabi tetap dalam batasan kemanusiawiaan. Ini Allah yang menyebut demikian. Bukan manusia.

Pujian Berlebihan dari Para Sahabat Kepada Nabi Salah satu Sahabat yang juga memuji Nabi Saw secara berlebihan adalah Hassan ibn Tsabit, terangkum dalam syair (puisi) di bawah ini. Diambil dari Diwan Hassan bin Tsabit: 1/2. Silakan dibaca dengan cermat, ada yang menyebut Nabi sebagai Tuhan tidak?

Orang yang bersinar wajahnya dan ada cap kenabian | Dari Allah yang terlihat cemerlang.

Allah menggabungkan nama beliau dengan nama-Nya | Ketika muadzin mengucap Asyhadu 5 kali sehari

Sebagai penghormatan, dari nama-Nya Tuhan memberikan kepada Nabi | Maka Tuhan pemilik ‘arsy itu Dzat yang dipuji dan beliau orang yang banyak dipuji.

Beliau adalah Nabi yang datang setelah masa kekosongan | Dari para rasul, pada saat arca-arca disembah di muka bumi.

Beliau adalah pelita yang menyinari dan petunjuk | Yang mengkilap bak pedang India.

Beliau mengancam dengan neraka dan memberi kabar bahagia dengan sorga | Dan mengajarkan Islam kepada kami, maka hanyalah untuk Allah segala pujian.

Wahai pilar penyangga dan pelindung orang yang berlindung | tempat orang meminta bantuan dan tetangga bagi yang berdampingan.

Wahai orang yang dipilih Tuhan untuk makhluk-Nya | Allah telah memberimu perilaku yang bersih dan suci

Engkau adalah Nabi dan sebaik-baik keturunan Adam | Wahai orang yang berderma laksana limpahan samudera yang pasang.

Mikail dan Jibril senantiasa bersamamu | sebagai bantuan dari Dzat Yang Maha Perkasa dan Kuasa untuk menolongmu. Sababat lain yang juga tercatat pernah memuji Nabi dalam bentuk syair indah adalah Shafiyyah binti ‘Abdil Muththallib. Dalam puisi berbait ini, ia menyebut-nyebut kebaikan Rasulullah SAW:

Wahai Rasulullah, engkau adalah harapan kami | Engkau baik pada kami dan tidak kasar

Engkau pengasih, pembimbing dan pengajar | Hendaklah menangis sekarang orang yang ingin menangis

Engkau jujur, engkau telah menyampaikan risalah dengan jujur | Engkau telah melemparkan kayu salib yang mengkilap

Ibu, bibi, paman, ayah, | diriku dan hartaku menjadi tebusan untuk Rasulullah

Sungguh, aku tak menangisi kematian Nabi | Namun aku khawatir akan datangnya kekacauan

Di hatiku seolah-olah ada ingatan Muhammad | Sesudah kematian beliau, aku tak takut pada kesusahan yang terpendam

Jika Allah mengekalkan Nabi kami | Kami akan bahagia, tapi urusan beliau telah berlalu

Salam dari Allah untukmu, sebagai ungkapan penghormatan | Engkau telah dimasukkan ke surga ‘Adn dengan suka cita

Wahai Fathimah, Allah Tuhan Muhammad | telah menyampaikan shalawat atas kuburan yang berada di Thaibah.

Sababat Nabi yang lain bernama Ka’b ibn Zuhair juga menyanjung Nabi dalam qasidah populernya, yang prolognya sebagai berikut:

Su’ad telah bercerai maka hatiku kini merasa sedih, | diperbudak dan terbelenggu.Pengaruhnya tak bisa ditebus

Aku dikabari bahwa Rasulullah menjanjikanku | Ampunan dapat diharapkan di sisi Rasulullah.

Sungguh Rasulullah adalah cahaya yang menyinari | Laksana pedang India dari beberapa pedang Allah, yang terhunus.

Dalam kelompok suku Qurays di mana salah satu mereka berkata | Di dalam Makkah saat masuk Islam mereka berhijrah.

Mereka berjalan seperti unta yang berkemilau | Mereka terlindungi oleh pukulan saat orang-orang negro yang pendek berusia lanjut. Dalam narasi selain puisi atau syair, sahabat Sariyah pun pernah memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini kalimat dari Sariyah:

Artinya: "Tidak ada seeokor unta pun yang membawa seseorang di atas punggungnya, yang lebih baik dan menepati janjinya daripada Muhammad".

Jika mau menyebut satu persatu, akan bbanyak kita temukan pujian-pujian para sahabat yang dialamatkan kepada Nabi Muhammad Saw, sehingga Nabi Saw pun senang mendengarnya. Ini semua membuktikan bahwa memuji Baginda Nabi Saw dengan pujian setinggi-tingginya, sangat diperbolehkan.

Apalagi jika kita merujuk nama Nabi, yaitu Muhammad, bentuk isim maf’ul dari kata Hammada Yuhammidu Tahmiidan, yang secara bahasa artinya "yang banyak dipuji". Setidaknya, fakta nama Kanjeng Nabi tersebut adalah isyarat kuat bahwa memang beliau pantas untuk selalu dipuji kaum muslimin maupun yang bukan.

Wahabi Justru Ghuluw Kepada Syeikh nya Fakta yang terjadi di kalangan wahabi-salafi, justru mereka telah melakukan ghuluw (berlebihan) ketika memuji syaikh mereka sendiri, dan seolah biasa-biasa saja ketika menyebut nama mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, berikut buktinya.

Di dalam muqaddimah kitab At-Tamhid li Syarh Kitab at-Tauhid (hlm.3), karya Muhammad bin Abdul Wahhab, yang dikarang oleh Shaleh bin Abdul Aziz Aalu Syaikh ditulis begini:

Artinya: "Kitab ini –kitab Tauhid- antara karya seorang imam, yang memperbaiki, sang pembaharu, guru Islam dan kaum muslimin, Muhammad bin Abdul Wahhab –semoga Allah merahmatinya- cukup dari pengenalan, dikarenakan Allah Ta’ala telah menjadikan dakwahnya pengaruh manfaat bagi seluruh pelosok di muka bumi ini. Baik yang ada di Timur, Barat, Utara ataupun Selatan. Hal ini tidak diragukan lagi, karena dakwah beliau –semoga Allah merahmatinya- adalah untuk menghidupkan dakwah Muhammad bin Abdillah shallallahu ‘alaihi wa sallam".

Coba perhatikan perilaku wahabi ini, ia menyebutkan nama Muhammad bin Abdul Wahhab dengan sebutan dan pangkat yang begitu hebat dan tinggi dengan kalimat -Rahimahullah- berulang-ulang tiap kali namanya disebut.

Akan tetapi, coba Anda perhatikan, ketika wahabi ini menyebut nama makhluk Allah yang paling mulia ini (Baginda Nabi Muhammad), justru tidak menyebutnya sebelumnya dengan sebutan pangkat Nabi Saw, yang tinggi dan mulia. Bahkan disebut lebih tinggi dan mulia dari pangkat Muhammad bin Abdil Wahhab.

Padahal Allah sendiri telah memerintahkan kita agar tidak menyebut Nama Nabi Muhammad seperti sebutan atau panggilan kita dengan sesama kita yang lainnya. Naudzubillahi min dzaalika. Lalu, siapa yang sebenarnya bersikap ghuluw? [Oki Setiana Dewi

Dari : http://www.dutaislam.com/2015/12/pengertian-ghuluw-dan-bantahan-wahabi-tentang-pujian-berlebihan-kepada-nabi.html

Senin, 10 November 2014

Palestina Hilang dari Peta Maps, PBNU Ancam Google Indonesia

Oki Setiana Dewi – Perusahaan mesin pencari Google telah menghilangkan peta negara Palestina dari Google Map, yakni pemetaan lokasi berbasis online yang biasa digunakan netizen untuk melakukan penelusuran alamat di dunia maya.

Palestina Hilang dari Peta Maps, PBNU Ancam Google Indonesia
Palestina Hilang dari Peta Maps, PBNU Ancam Google Indonesia


Atas sikap tersebut, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj melakukan protes keras. Jika tidak, PBNU akan melakukan perlawanan. "Kalau tidak dikembalikan, akan kami lawan," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Alumnus perguruan tinggi di Mekkah, Arab Saudi, itu juga mendesak agar peta negara Palestina segera dikembalikan karena sudah diakui oleh PBB. "Harus segera dikembalikan (peta) itu," tegasnya.

Sekjend PBNU Helmy Faisal juga menyayangkan penghapusan negara Palestina dari Google Maps. “Kita akan menyatakan nota protes itu kepada Google Indonesia,” Terang Helmy.

Sikap tersebut perlu dipertegas karena Palestina memiliki kedaulatan sebagaimana negara-negara lain di dunia. Kalau Palestina dihilangkan, Israil lebih pantas dihilangkan dari muka bumi.

Jangan sampai sejarah Palestina hilang hanya karena perusahaan Google melakukan hal yang tidak ia sukai, sebagaimana hilangnya beberapa peran tokoh NU dalam perjuangan kemerdekaan.

Menurut Kiai Said, sejarah NU di buku-buku akademik telah dihilangkan karena ada pengelabuan pihak-pihak tertentu, antara lain hilangnya nama Harun, orang yang yang meletakkan bom di mobil panglima Inggris Mallaby. Ia tewas pada November 1945. Harun, kata Kiai Said, adalah tokoh NU yang hilang dari peta sejarah. [Oki Setiana Dewi]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/08/palestina-hilang-dari-peta-maps-pbnu-ancam-google-indonesia.html

Rabu, 27 Juni 2012

Peringati Harlah NU, IGRA Gelar Lomba Nasi Tumpeng

Probolinggo, Oki Setiana Dewi. Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-90 menurut kalender qomariah, Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kabupaten Probolinggo menggelar membuat lomba nasi tumpeng di Aula Al-Ikhlas Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Sabtu (4/5). Lomba ini diikuti oleh tiap IGRA kecamatan se Kabupaten Probolinggo.

Sebelum penyajian nasi tumpeng, terlebih dahulu diisi dengan penampilan kreasi anggota IGRA perkawedanan. Kawedanan Paiton menampilkan tari Islami, Kawedanan Kraksaan menampilkan samman, Kawedanan Gading menampilkan samroh, Kawedanan Maron menampilkan tari Islami, Kawedanan Tegalsiwalan menampilakan karaoke yang diiringi dengan tari dan Kawedanan Tongas menampilkan tari tradisional.

Peringati Harlah NU, IGRA Gelar Lomba Nasi Tumpeng (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah NU, IGRA Gelar Lomba Nasi Tumpeng (Sumber Gambar : Nu Online)


Peringati Harlah NU, IGRA Gelar Lomba Nasi Tumpeng

Kegiatan yang diikuti oleh 300 orang anggota IGRA tersebut dihadiri oleh Ketua II PC Fatayat NU Kota Kraksaan Dauhatul Iman, Kepala Kantor Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Probolinggo H. Busthomi beserta semua Kasi Kankemenag dan semua PPAI se-Kabupaten Probolinggo.Hadir pula pengurus bidang dakwah PC Muslimat NU Kota Kraksaan Siti Nur Tamami.

Oki Setiana Dewi

Alhamdulillah, selain kegiatan untuk peningkatan profesionalisme kepala dan guru, organisasi IGRA tidak lepas dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang berciri khas Ahlussunnah Wal jamaah (Aswaja) termasuk turut meramaikan Harlah NU ke-90. Karena anggota IGRA secara keseluruhan adalah warga NU, ungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Busthomi.

Menurut Busthomi, IGRA adalah organisasi profesi yang merupakan wadah pembinaan dan kerja sama antara Kepala dan Guru Raudlatul Athfal(RA), Bustanul Athfal(BA) dan Tarbiyatul Athfal (TA) untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam menyelenggarakan pendidikan prasekolah di lingkungan Kementerian Agama berdasarkan kaidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Oki Setiana Dewi

"Sebagai sama-sama sebagai warga NU, kami merasa ikut bertanggung jawab untuk mengawal jalannya pendidikan di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo sesuai dengan kaidah Ahlussunnah wal Jamaah," jelasnya.

Sementara Ketua II PC Fatayat NU Kota Kraksaan Dauhatul Iman menyambut baik kegiatan yang diprakarsai oleh IGRA Kabupaten Probolinggo. Hal ini menunjukkan bahwa NU milik semua warga Nahdliyin yang mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama untuk membesarkan organsasi NU ke depan.

Redaktur : A. Khoirul Anam

Kontributor : Syamsul Akbar

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/44243/peringati-harlah-nu-igra-gelar-lomba-nasi-tumpeng

Oki Setiana Dewi

Sabtu, 26 November 2011

Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang Part 2

Amaliyah di bulan Rajab memang banyak sekali. Itu dikarenakan betapa mulianya bulan Rajab menurut Allah Swt. Dalam memberikan pemahaman amaliyah di bulan Rajab ini, KH Sholeh bin Umar Assamarani (Mbah Sholeh Darat) menyebutkan amalan istighfar yang perlu dibaca setiap pagi dan sore sebanyak 70 kali agar terbebas dari neraka.

Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang Part 2
Keutamaan Bulan Rajab Menurut KH Sholeh Darat Semarang Part 2


Perintah membaca istighfar itu ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam haditsnya: "Barangsiapa yang mengucapkan dalam Rajab, Sya'ban dan Ramadan pada waktu diantara dzuhur dan ashar:

استغفر الله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم واتوب اليه توبة عبد ظالم لا يملك لنفسه ضرا ولا نفعا ولا موتا ولا حياتا ولا نشورا

Maka Allah memerintahkan dua malaikat untuk membakar buku tulisan amal jeleknya". Allah bahkan menegaskan bahwa setiap malam Rajab adalah malam bulan milik Allah. Dan hamba yang mengikuti juga hambaKu dan rahmat juga milik Allah. Termasuk fadl (kemuliaan) berada pada kekuasaan Allah. Dan Allah akan memberikan ampunan pada hambaNya yang selalu memohon ampun.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa barangsiapa melaksanakan puasa pada hari keduapuluh tujuh bulan Rajab dan mengeluarkan shadaqah, maka Allah akan menulis pahala puasa dengan seribu kebaikan dan memerdekakan seribu budak.

Mbah Sholeh Darat juga menjelaskan tentang sebuah malam mulia di dalam bulan Rajab yang disebut sebagai lailatu raghaib (ليلة رغائب). Keterangan mengenai itu diambil dari hadits: "Janganlah Anda sekalian lupakan bahwa dalam awal Jum'at di bulan Rajab, maka malamnya disebut lailatu raghaib ketika berada pada sepertiga malam. Saat itu para Malaikat tujuh langit dan tujuh bumi berkumpul jadi satu di kanan kiri ka'bah dengan disaksikan oleh Allah. Saat melihat peristiwa itu, Allah menyampaikan bahwa apa yang diminta Malaikat akan dikabulkan. Dan Malaikat meminta pada Allah untuk memaafkan hambanya yang berpuasa Rajab. Dan Allah tegas menjawab telah memaafkan semua hambaNya itu".

Bersambung.....

Alfatihah.

Oleh M Rikza Chamami, wakil Ketua KOPISODA/Komunitas Pecinta Mbah Sholeh Darat, Alumni Qudsiyyah dan Dosen UIN Walisongo


Dari : http://www.dutaislam.com/2016/04/keutamaan-bulan-rajab-menurut-kh-sholeh-darat-semarang_17.html

Senin, 31 Januari 2011

Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak)

Oki Setiana Dewi - Yang saya sampaikan ini adalah pengalaman pribadi, bukan karangan yang mengada-ada. Semuanya ada dan nyata. Beberapa istri teman teman saya, sesudah ikut pengajian tiba-tiba berubah menjadi beringas dan radikal merasa diri paling suci dan paling Islam, menjadi hakim atas keimanan seseorang dan bahkan menjadi Tuhan yang menentukan surga dan neraka.

Istri seorang teman meminta untuk diceraikan karena teman saya sudah dianggap kafir karena katanya suaminya tersebut bukan ihwan. Teman saya yang lain kehilangan anak istrinya dan juga assetnya. Istrinya kabur membawa anaknya setelah menjual semua asetnya mulai dari rumah beserta isinya serta mobil. Dikabarkan, istrinya kabur ke Suriah dengan membawa anaknya untuk bergabung dengan ISIS. Kedua teman saya tersebut ikut pengajian dauroh salafi wahabi.

Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak) - Oki Setiana Dewi
Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak) - Oki Setiana Dewi


Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak)

Istri saya yang pernah ikut pengajian macam begitu pernah menganggap dirinya Asiyah istri Fir’aun. Ini diajarkan jika suami tidak ikut dauroh, sang istri yang ikut pengajian disuruh bersabar seperti Asiyah yang shalehah menghadapi suaminya Firaun yang kafir dan semua suami yang menolak ajakan istrinya jadilah Firaun. Autofiraun

Perempuan yang ikut pengajian Hizbut Tahrir akan disuruh ustadz-ustadz berdemo ke jalanan dengan membawa anak-anak dan bayinya sebagai tanda kesholehan, demi katanya, menjalankan perintah Allah untuk Daulah Khilafah.

Mereka rela berpanas-panas dan mengeluarkan biaya yang katanya berjihad membela Palestina, rakyat Libya, melawan firaun Khadafi, Yahudi dan lain sebagainya, yang berada jauh di sana. Tapi saat diminta menyisihkan uangnya untuk tetangga yang sakit dan lapar malah berkilah. Keadaan itu disebut karena pemerintah thagut, sambil memberi solusi dengan Daulah Khilafah Minhaj Nubuwah yang akan berdiri.

Oki Setiana Dewi

Untuk para istri, hati-hati dengan pengajian-pengajian, terutama untuk Anda yang sedang ingin belajar Islam. Anda diberi akal untuk mencerna semua hal, dan bukan menjadi kerbau yang dicucuk hidungnya.

Untuk para suami, waspadai Pengajian Dauroh Salafi dan Hizbut Tahrir. Istri anda akan dicuci otak untuk nusyuz. Polanya demikian: ustadz mereka akan bilang: "Belajar agama adalah wajib. suami anda wajib mengajarkan itu kepada istrinya." Jika sang suami awam agama, ini makin memperkuat indoktrinasi tersebut. Jika suaminya bukan awam, sang istri akan dihasut bahwa suaminya tidak menjalankan secara kaffah atau ahlul bid’ah atau bukan Islam atau antek thogut, dll.

Oki Setiana Dewi

Jika suaminya melarang sang istri meneruskan Dauroh Salafi atau melarang istrinya berdemo bersama Hizbut Tahrir, istri yang sudah terlanjur tercuci otak bertanya kepada ustadznya dan ustadz Dauroh Salafi akan bertanya: Apa hukum belajar agama? Sang istri menjawab wajib. Lalu ustadz salapi bilang perintah suami melanggar aturan Allah. Sementara ustadz Hizbut Tahrir akan berkata mendemo mereka adalah dalam rangka mendirikan Daulah Khilafah, dan mendirikan daulah adalah kewajiban. Suami yang melarang demo, artinya melawan Allah.

Tips Mencari Guru atau Ustadz Untuk suami dan istri dan seluruh keluarga, sebelum ikut pengajian apapun, tanyakanlah sanad keilmuan ustadz atau kiai pengajarnya, yang kedua, ijazah sanad tersebut.

Sanad adalah silsilah keilmuan. Tanyakan gurunya, kemudian guru dari gurunya dan seterusnya. Biasanya, ustadz yang bukan golongan teroris akan bisa menyebutkannya hingga ke Nabi, tapi minimal 4 turunan sudah cukup. Jangan sampai dalam sanadnya ada Snouck Hurgronje, Hemper, Nicholson atau islamist orientalis.

Sanad adalah tradisi yang sangat dijaga di dalam ajaran Islam yang benar. Ijazah di sini bukan seperti ijazah akademis, tapi untuk keabsahan dari sanad tersebut bahwa keilmuannya adalah dari hasil berguru, bukan dari buku atau google.

Sebagai analoginya, seseorang yang membeli buku tentang pembedahan jantung, kemudian dia mempelajarinya sendiri lalu mengklaim diri sudah ahli dan membuka praktek bedah jantung, apakah anda akan mempercayainya? Sebagai orang waras tentu anda pun akan bertanya sanad dan ijasahnya. Jika orang tersebut mengaku dokter lulusan ITB apakah anda akan tetap percaya? [Oki Setiana Dewi]

Irwan Winardi, seorang Facebooker, berdasar pengalaman pribadi

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/01/awas-mengikuti-dauroh-salafi-wahabi.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock