Tampilkan postingan dengan label Sunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sunnah. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2015

Abd Haris dan Qurrotul Aini Pimpin IPNU-IPPNU Jombang

Jombang, Oki Setiana Dewi. Rangakaian Konferensi Cabang (Konfercab) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdltul Ulama (IPPNU) Jombang berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (30-31/12). Peserta konfercab memercayai Abd Haris asal Kecamatan Ngoro dan Qurrotul Aini dari Denanyar sebagai pemimpin IPNU-IPPNU Jombang masa khidmah 2016-2018.

Dalam kepengurusan dua tahun ke depan, Qurrotul Aini lebih menekankan pada aspek etika berorganisasi yang baik, profesional dan memahami tantangan arus globalisasi. Menurutnya pada era globalisasi ini tidak sedikit paham yang menyimpang dari ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah. Sehingga untuk menyikapi hal ini pelajar NU harus siap menghadapi percepatan laju globalisasi tersebut.

Abd Haris dan Qurrotul Aini Pimpin IPNU-IPPNU Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Abd Haris dan Qurrotul Aini Pimpin IPNU-IPPNU Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)


Abd Haris dan Qurrotul Aini Pimpin IPNU-IPPNU Jombang

Yang jelas era global saat ini adalah tantangan bagi kami. Kita butuh pelajar yang belajar dari semua sisi terlebih lagi dalam cara berorganisasi dan berorganisasi secara profesional, katanya kepada Oki Setiana Dewi setelah dinyatakan terpilih menjadi ketua IPPNU Jombang, Jumat (1/1).

Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa kader NU hendaknya bisa membentengi individunya masing-masing dan organisasinya dengan ajaran-ajaran Aswaja an-Nahdliyah. Kader NU harus bisa membentengi dirinya sendiri dan organisasinya, dan Aswaja adalah bentengnya. Dengan ini insya Allah keyakinan dan keimanan kita semakin kuat dan tidak terpengaruh dari paham-paham yang kontradiktrif dari luar, ugkapnya.

Oki Setiana Dewi

Ia berharap kepada segenap kader NU untuk sama-sama membesarkan dan menyebarluaskan IPNU-IPPNU Jombang ke wilayah-wilayah yang masih belum tersentuh IPNU-IPPNU. Kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyebarluaskan IPNU-IPPNU ke sebagian dasa dan kecamatan di Jombang, dan hal ini adalah perintah langsung dari Ketua PCNU Jombang, ujarnya.

Pemilihan ketua dimulai sekitar pukul 22.30 WIB hingga 23.45 WIB, kemudian dilanjutkan sambutan dari perwakilan PCNU Jombang Ahmad Samsul Rijal, wakil sekretaris PCNU setempat. Setelahnya forum ini diiringi dengan shalawat Badar yang dibaca oleh semua peserta Konfercab sekaligus dalam rangka menyambut tahun baru 2016. (Syamsul/Alhafiz K)

Oki Setiana Dewi

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/64713/abd-haris-dan-qurrotul-aini-pimpin-ipnu-ippnu-jombang

Oki Setiana Dewi

Selasa, 03 Maret 2015

Mainstream Perempuan dalam Karya Sastra

Mendung menggelayuti langit Jogja saat acara Saresehan Sastrawan Perempuan resmi dibuka, Ahad (17/3). Acara yang diselenggarakan atas hasil kerja sama antara PW Fatayat NU, Gadjah Wong Cinema, dan LKiS ini berlangsung di Pendopo Yayasan LKiS, Jl. Pura No 203 Sorowajan, Yogyakarta.

Tujuan kami mengadakan acara ini ya agar menumbuhkan kesadaran kesetaraan gender, ungkap Panitia penyelenggara.

Mainstream Perempuan dalam Karya Sastra (Sumber Gambar : Nu Online)
Mainstream Perempuan dalam Karya Sastra (Sumber Gambar : Nu Online)


Mainstream Perempuan dalam Karya Sastra

Selain itu juga untuk mengeksplorasi karya-karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan perempuan. salah satu, tambahnya.

Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB tersebut menghadirkan tiga narasumber sekaligus, yakni Abidah El-Khalieqy, cerpenis asal Pati, Ulfatin ch, dan perwakilan dari komunitas mata pena, Isma Kazee.

Oki Setiana Dewi

Dalam acara tersebut, Abidah El-Khalieqy menyatakan bahwa ada kesamaan tema dengan novel perempuan berkalung surban yang pernah ia tulis.

Ketika nanti saya akan membahas novel perempuan berkalung surban, maka nanti kita akan menemui bahasan yang sesuai degan tema tersebut

Oki Setiana Dewi

Selain itu, Abidah juga menyoroti tentang hak-hak perempuan yang masih belum banyak diperhatikan.

Kebanyakan dari kita, ketika berbicara tentang reproduksi, maka kita hanya akan berbicara tentang kehamilan, kelahiran dan sebagainya. Padahal di sana ada hak-hak perempuan yang harus ditegakkan, ujarnya.

Berbeda dengan Abidah, Ulfatin Ch lebih menyoroti dunia pendidikan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih menganggap laki-laki itu lebih mulia daripada perempuan. Menurutnya, bangsa ini masih hanya sebatas bisa membaca huruf saja. Bangsa ini belum bisa membaca fenomena di sekitarnya sendiri.

Sedangkan, Isma Kazee yang mewakili Komunita Mata Pena lebih banyak berbicara tentang bagaimana untuk melakukan mainstream perempuan dalam sebuah karya sastra.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengupayakan mainstream perempuan dalam sebuah karya sastra adalah dengan terus-menerus melakukan regenerasi penulis-penulis perempuan, ujar Isma Kazze.

Setelah kurang lebih 3 jam, acara sarasehan yang mengambil tema Pengarusutamaan Gender Dalam Karya Sastra tersebut akhirnya selesai.

Selanjutnya, para peserta pelatihan disuguhi film tentang kepenulisan oleh Gadjang Wong Cinema. Gadjah Wong Cinema merupakan salah satu bioskop miliki Lesbumi DIY yang memiliki tempat pemutaran film di Ngeban Resto, Jl. Cendrawasih, Gaten, Depok, Sleman. (Rokhim Bangkit)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/43140/mainstream-perempuan-dalam-karya-sastra

Oki Setiana Dewi

Jumat, 28 November 2014

AS dan OKI Diharapkan Cepat Bertindak

Jakarta, Oki Setiana Dewi. Serangan membabi buta yang dilakukan oleh Israel di jalur Gaza tidak bisa dibenarkan, apapun alasannya. Secara khusus dunia harus mendesak Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel untuk menghentikan agresi yang melanggar prinsip kemanusiaan ini. Liga Arab juga harus bertindak.

Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf mengatakan, masyarakat internasional harus menghentikannya sebelum korbannya makin besar. Dewan Keamanan PBB harus segera bersidang dan membicarakan masalah serangan Israel atas Gaza ini meluas dan makin frontal berupa pertempuran head to head antara pejuang Hamas versus tentara agresor Israel.

AS dan OKI Diharapkan Cepat Bertindak (Sumber Gambar : Nu Online)
AS dan OKI Diharapkan Cepat Bertindak (Sumber Gambar : Nu Online)


AS dan OKI Diharapkan Cepat Bertindak

Secara khusus dunia harus mendesak Amerika Serikat menghentikan agresi ini. Kita seharusnya bisa mengharapkan Liga Arab unjuk gigi dalam masalah ini, tetapi melihat kondisi dan situasi negara-negara di kawasan tersebut, kita tidak bisa berharap banyak. Negara OKI mungkin masih mempunyai kekuatan dan daya desak untuk ikut terlibat upaya diplomatik untuk menghentikan brutalitas Israel, katanya di Jakarta, Sabtu (12/7).

Menurutnya, umat Islam khususnya, bangsa Indonesia umumnya ikut merasakan kepedihan yang luar biasa atas derita rakyat Palestina di Gaza yang hari-hari ini dibombardir serangan biadab negara Zionis Israel. Karena itu kita mengecam keras aksi militer yang tidak berkemanusiaan ini.

Oki Setiana Dewi

Dalam waktu dekat harus ada upaya pengumpulan bantuan pangan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan rakyat di Gaza. Saya menyerukan ada gerakan doa dan pengumpulan bantuan untuk Gaza dalam semua acara Ramadhan kita, tambahnya.

Dalam jangka panjang umat Islam dan bangsa Indonesia harus dapat mendorong penyelesaian yang abadi dan realistik berkaitan dengan Palestina dan Israel ini.

Oki Setiana Dewi

Saya ingin mengajak agar kita dapat menerima adanya dua negara merdeka dan berdaulat di kawasan itu: Negara Israel dan Palestina. Dengan cara itu diharapkan ada suasana baru di pusat konflik yang sangat mempengaruhi perdamaian kawasan tersebut maupun dunia pada umumnya, pungkasnya. (Red: Anam)

Dari (Internasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/53213/as-dan-oki-diharapkan-cepat-bertindak

Minggu, 25 November 2012

Pementasan, Pungkasi Kegiatan Ramadhan Bulan Bercinta

Jepara, Oki Setiana Dewi. Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU kabupaten Jepara mengakhiri kegiatan Ramadhan Bulan Bercinta dengan berbagai pementasan di beranda Gedung NU, Jalan Pemuda No.51 Jepara, Sabtu (3/8) malam.

Beberapa komunitas yang turut pentas diantaranya Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU desa Ngabul dan Asyari Muhammad featuring Tari Sufi Jepara mementaskan puisi musikal serta GDP komedi mementaskan lawakan juga pemutaran film 5 cm.

Pementasan, Pungkasi Kegiatan Ramadhan Bulan Bercinta (Sumber Gambar : Nu Online)
Pementasan, Pungkasi Kegiatan Ramadhan Bulan Bercinta (Sumber Gambar : Nu Online)


Pementasan, Pungkasi Kegiatan Ramadhan Bulan Bercinta

Kegiatan yang rampung larut malam cukup memberi antusias pengguna jalan. Semisal saat penampilan Tari Sufi Jepara dan Asyari Muhammad naik keatas pentas. Pentonton khidmat mendengarkan puisi, gesekan biola, petikan gitar dan tarian sufi yang memukau. Begitu juga saat GDP komedi tampil. Guyonan-guyonan ala GDP membuat pengunjung tertawa terbahak-bahak.

Chusni Maulana, Ketua PC IPNU Jepara mengatakan kegiatan merupakan akhir rangkaian Ramadhan Bulan Bercinta yang meliputi kajian Fikih Remaja dan Ngaji Aswaja yang dilaksanakan di Gedung NU Jepara serta kajian Kitab Manbaus Saadah di Joglo Hasyim Asyari Bangsri (19 Juli-1 Agustus).

Oki Setiana Dewi

Oki Setiana Dewi

Melalui kegiatan itu pihaknya mengajak kader IPNU-IPPNU semakin paham fikih tentang diri masing-masing. Sedangkan Ngaji Aswaja lanjut Chusni harapannya dimana pun kelak mereka berada, ideologi Aswaja sambungnya harus tetap di dada.

Ngaji Manbaus Saadah yang berbicara tentang gotong royong dalam kehidupan rumah tangga antara suami dan istri merupakan bekal IPNU-IPPNU yang hendak merajut mahligai keluarga. Semoga keluarga kader IPNU-IPPNU kelak sakinah, mawaddah warahmah, harapnya.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Syaiful Mustaqim

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/46351/pementasan-pungkasi-kegiatan-acircramadhan-bulan-bercintaacirc

Oki Setiana Dewi

Minggu, 23 Oktober 2011

Ya Allah, Bali Kok Kini Dikoyak Phobia Islam. Ada Apa?

Oki Setiana Dewi - Pasca 212, warga Bali yang mayoritas Hindu kini terkoyak oleh aksi intoleran yang phobia terhadap simbol-simbol agama Islam dan even-even yang berbau Islam. Ada yang mengklaim, aksi tersebut adalah kesadaran beragama warga Hindu di Bali yang kian gundah dan khawatir dengan kelompok Islam garis keras yang hendak mengusai Bali.

Pengumuman Maulid Nabi Muhammad bersama Habib Luthfi bin Yahya yang akan digelar 4 Januari 2017 pun harus diganti teks kaligrafi Arabnya karena didesak oleh warga Hindu di sana, yang katanya, sudah bekerjasama dengan aparat setempat. Panitia acara pun mengalah lalu menghapus kaligrafi Arab yang tidak diijinkan oleh warga. Ini foto yang beredar:

Ya Allah, Bali Kok Kini Dikoyak Phobia Islam. Ada Apa? - Oki Setiana Dewi
Ya Allah, Bali Kok Kini Dikoyak Phobia Islam. Ada Apa? - Oki Setiana Dewi


Ya Allah, Bali Kok Kini Dikoyak Phobia Islam. Ada Apa?

Menghapus Kaligrafi Arab Oki Setiana Dewi tidak berhasil menghubungi panitia acara di Bali. Namun, keterangan yang didapatkan dari sumber terpercaya, tulisan tersebut awalnya hanya kaligrafi Arab. Tidak jelas yang diprotes, tapi jika alergi tulisan Arab, lalu itu disebut Islam, sungguh ironisme tanpa sadar fakta yang ada. Arab hanya abjad. Orang Arab pun tidak hanya muslim. Mengindentikkan Arab dengan Islam adalah kekeliruan yang menganga.

"Siapapun membuat acara di Bali agar memahami pakem pakem budaya Bali dengan baik. Sering2 berkonsultasi dgn sesepuh masyarakat dan tokoh Hindu dan adat Bali. Dimana bumi dipikak, disana langit dijunjung. Umat Hindu Bali tdk pernah melarang kegiatan agama apapun, selama simbol simbol Bali dijaga dengan baik," tulis Dr. Aryawedakarna, salah satu anggota DPD RI dari Bali di fanpage Facebooknya.

Dalam akun tersebut dituliskan bahwa masyarakat Bali menolak kata Bali dalam barisan kata "Bali Bersholawat" serta menolak diikutkannya logo pulau Bali dalam kaligrafi Arab.

Oki Setiana Dewi

Foto lain yang berbau anti Islam (islamphobia) adalah beredarnya larangan menggunakan jilbab untuk para karyawan Smart Fren yang diatasnamakan Aliansi Hindu Muda Indonesia dalam sebuah baliho. Bahkan terang sekali tertulis di sana, "Bali Tolak Gerakan Syariah".

Bali Tolak Gerakan Syariah Bukan hanya karyawan Smart Fren, karyawan di Hypermart juga konon dilarang menggunakan jilbab saat bekerja. Bank Syariah pun ditolak berdiri di Bali. Gejala apa yang akan terjadi dengan suasana tidak menentu ini. Apakah ini aksi balasan di belahan lain yang dianggap menyudutkan minortas agama tertentu pasca 212?

Oki Setiana Dewi

Pesan Gus Dur yang selalu melindungi minorotas, serasa penting diingat kembali. Dalam toleransinya, Gus Dur sebetulnya hanya ingin mengatakan, "kami telah melindungi saudara seiman kalian di sini, jadi tolong lindungi saudara-saudara kami yang berada di situ, di wilayah non-muslim". Sayang, hal itu pudar sejak aksi arogan menuntut Ahok dengan cara-cara tidak elegan menggunakan pengerahan massa. Kangen Gus Dur ya Allah. [Oki Setiana Dewi]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/ya-allah-bali-kok-kini-dikoyak-phobia-islam.html

Selasa, 09 Agustus 2011

KH Said Basalamah : Angka 9 Bersejarah

Brebes, Oki Setiana Dewi. Angka 9 mempunyai nilai sejarah yang tinggi bagi bangsa Indonesia. Bila dilihat dari jumlah huruf yang menyusun kata INDONESIA, maka berjumlah 9. Demikian juga dengan PANCASILA, berjumlah sembilan pula. Tak hanya itu, kata BUNG KARNO, BUNG HATTA. Semua huruf yang menyusunnya berjumlah sembilan.

Hal tersebut dikatakan Mutasyar PC NU Kab Brebes KH. Said Basalamah dalam Tasyarakuran Peringatan HUT ke-66 RI dan Nuzulul Quran di Masjid Agung Brebes, Selasa malam (16/8).

KH Said Basalamah : Angka 9 Bersejarah (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Said Basalamah : Angka 9 Bersejarah (Sumber Gambar : Nu Online)


KH Said Basalamah : Angka 9 Bersejarah

Menurut Kiai Said pada tahun 2011 ini, kondisinya hampir sama dengan pada tahun 1945 ketika pertama kali bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekannya. Bendera Merah Putih berkibar dengan gagah berani dan pertama kali lagu Indonesia Raya berkumandang di tanah air pada bulan puasa. Ya....masyarakat yang mayoritas umat muslim, pada saat itu sedang menjalani ibadah puasa, kemerdekaan menjadi berkah, ujarnya.

Acara tasyakuran yang diawali dengan buka puasa bersama masyarakat ini dihadiri seluruh Forkompinda Kabupaten Brebes. Bertempat di teras masjid Agung dan Alun-alun Brebes dan dilanjut dengan tarawih berjamaah.

Oki Setiana Dewi

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Brebes menyerahkan bantuan dana dari Pemkab Brebes senilai Rp. 150 juta kepada Masjid Ahmad Yani Kota Baru, Masjid Al Fatah Limbangan Wetan dan Musholla Nurjannah Wangandalem masing-masing mendapatkan Rp.50 juta. Diberikan juga bingkisan untuk 14 ustadz/kyai se Kabupaten Brebes.

Oki Setiana Dewi

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/33519/kh-said-basalamah--angka-9-bersejarah

Senin, 31 Januari 2011

Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak)

Oki Setiana Dewi - Yang saya sampaikan ini adalah pengalaman pribadi, bukan karangan yang mengada-ada. Semuanya ada dan nyata. Beberapa istri teman teman saya, sesudah ikut pengajian tiba-tiba berubah menjadi beringas dan radikal merasa diri paling suci dan paling Islam, menjadi hakim atas keimanan seseorang dan bahkan menjadi Tuhan yang menentukan surga dan neraka.

Istri seorang teman meminta untuk diceraikan karena teman saya sudah dianggap kafir karena katanya suaminya tersebut bukan ihwan. Teman saya yang lain kehilangan anak istrinya dan juga assetnya. Istrinya kabur membawa anaknya setelah menjual semua asetnya mulai dari rumah beserta isinya serta mobil. Dikabarkan, istrinya kabur ke Suriah dengan membawa anaknya untuk bergabung dengan ISIS. Kedua teman saya tersebut ikut pengajian dauroh salafi wahabi.

Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak) - Oki Setiana Dewi
Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak) - Oki Setiana Dewi


Awas Mengikuti Dauroh Salafi Wahabi (Anda Bisa Jadi Beringas Mendadak)

Istri saya yang pernah ikut pengajian macam begitu pernah menganggap dirinya Asiyah istri Fir’aun. Ini diajarkan jika suami tidak ikut dauroh, sang istri yang ikut pengajian disuruh bersabar seperti Asiyah yang shalehah menghadapi suaminya Firaun yang kafir dan semua suami yang menolak ajakan istrinya jadilah Firaun. Autofiraun

Perempuan yang ikut pengajian Hizbut Tahrir akan disuruh ustadz-ustadz berdemo ke jalanan dengan membawa anak-anak dan bayinya sebagai tanda kesholehan, demi katanya, menjalankan perintah Allah untuk Daulah Khilafah.

Mereka rela berpanas-panas dan mengeluarkan biaya yang katanya berjihad membela Palestina, rakyat Libya, melawan firaun Khadafi, Yahudi dan lain sebagainya, yang berada jauh di sana. Tapi saat diminta menyisihkan uangnya untuk tetangga yang sakit dan lapar malah berkilah. Keadaan itu disebut karena pemerintah thagut, sambil memberi solusi dengan Daulah Khilafah Minhaj Nubuwah yang akan berdiri.

Oki Setiana Dewi

Untuk para istri, hati-hati dengan pengajian-pengajian, terutama untuk Anda yang sedang ingin belajar Islam. Anda diberi akal untuk mencerna semua hal, dan bukan menjadi kerbau yang dicucuk hidungnya.

Untuk para suami, waspadai Pengajian Dauroh Salafi dan Hizbut Tahrir. Istri anda akan dicuci otak untuk nusyuz. Polanya demikian: ustadz mereka akan bilang: "Belajar agama adalah wajib. suami anda wajib mengajarkan itu kepada istrinya." Jika sang suami awam agama, ini makin memperkuat indoktrinasi tersebut. Jika suaminya bukan awam, sang istri akan dihasut bahwa suaminya tidak menjalankan secara kaffah atau ahlul bid’ah atau bukan Islam atau antek thogut, dll.

Oki Setiana Dewi

Jika suaminya melarang sang istri meneruskan Dauroh Salafi atau melarang istrinya berdemo bersama Hizbut Tahrir, istri yang sudah terlanjur tercuci otak bertanya kepada ustadznya dan ustadz Dauroh Salafi akan bertanya: Apa hukum belajar agama? Sang istri menjawab wajib. Lalu ustadz salapi bilang perintah suami melanggar aturan Allah. Sementara ustadz Hizbut Tahrir akan berkata mendemo mereka adalah dalam rangka mendirikan Daulah Khilafah, dan mendirikan daulah adalah kewajiban. Suami yang melarang demo, artinya melawan Allah.

Tips Mencari Guru atau Ustadz Untuk suami dan istri dan seluruh keluarga, sebelum ikut pengajian apapun, tanyakanlah sanad keilmuan ustadz atau kiai pengajarnya, yang kedua, ijazah sanad tersebut.

Sanad adalah silsilah keilmuan. Tanyakan gurunya, kemudian guru dari gurunya dan seterusnya. Biasanya, ustadz yang bukan golongan teroris akan bisa menyebutkannya hingga ke Nabi, tapi minimal 4 turunan sudah cukup. Jangan sampai dalam sanadnya ada Snouck Hurgronje, Hemper, Nicholson atau islamist orientalis.

Sanad adalah tradisi yang sangat dijaga di dalam ajaran Islam yang benar. Ijazah di sini bukan seperti ijazah akademis, tapi untuk keabsahan dari sanad tersebut bahwa keilmuannya adalah dari hasil berguru, bukan dari buku atau google.

Sebagai analoginya, seseorang yang membeli buku tentang pembedahan jantung, kemudian dia mempelajarinya sendiri lalu mengklaim diri sudah ahli dan membuka praktek bedah jantung, apakah anda akan mempercayainya? Sebagai orang waras tentu anda pun akan bertanya sanad dan ijasahnya. Jika orang tersebut mengaku dokter lulusan ITB apakah anda akan tetap percaya? [Oki Setiana Dewi]

Irwan Winardi, seorang Facebooker, berdasar pengalaman pribadi

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/01/awas-mengikuti-dauroh-salafi-wahabi.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Oki Setiana Dewi sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Oki Setiana Dewi. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Oki Setiana Dewi dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock